Introduction to the Special
Issue on Physiological Computing for Human-Computer Interaction
HUGO PLACIDO DA SILVA, IT—Instituto de
Telecomunicacoes, University of Lisbon
STEPHEN FAIRCLOUGH, Liverpool John Moores University
ANDREAS HOLZINGER, Medical University of Graz
ROBERT JACOB, Tufts University
DESNEY TAN, Microsoft Research
Abstract
Physiological
data in its different dimensions—bioelectrical, biomechanical, biochemical, or
biophysical— and collected through existing sensors or specialized biomedical
devices, image capture, or other sources is pushing the boundaries of
physiological computing for human-computer interaction (HCI). Although
physiological computing shows the potential to enhance the way in which people
interact with digital content, systems remain challenging to design and build.
The aim of this special issue is to present outstanding work related to use of
physiological data in HCI, setting additional bases for next-generation
computer interfaces and interaction experiences. Topics covered in this issue
include methods and methodologies, humanfactors, the use of devices, and
applications for supporting the development of emerging interfaces.
Pengkaji: Hamidatul Khairat (G64120019)
Kajian
Data fisiologis atau biosignal merupakan
aplikasi untuk interaksi manusia-komputer (HCI). Data fisiologis merupakan
perangkat yang banyak
digunakan dalam domain medis. Data fisiologis
dalam beberapa dimensi seperti bioelektrik, biomekanik, biokimia, atau biofisika
dikumpulkan melalui sensor yang ada atau perangkat biomedis khusus, pengambilan
gambar, atau sumber lain yang mendorong batas-batas komputasi fisiologis untuk
interaksi manusia-komputer (HCI). Dengan hadirnya biosignal, dilakukan
eksplorasi dari gaya interaksi baru seperti, komunikasi augmentatif, antarmuka
afektif, interaksi berbasis gesture,
antarmuka komputer seperti elektrokardiografi, elektromiografi, dan galvanic
skin response
(GSR). Konsep HCI merupakan komputasi
fisiologis yang memiliki dasar dalam ilmu komputer, teknik biomedis, dan
psikofisiologi, yang muncul sebagai pendekatan yang menjanjikan. Komputasi
fisiologis memungkinkan peneliti HCI untuk menentukan dan membuat desain interface yang didukung oleh perangkat
akuisisi biosignal dan algoritma pada tingkat yang berbeda dari proses desain.
Komputasi fisiologis menunjukkan
potensi untuk meningkatkan cara bagi manusia untuk berinteraksi dengan konten
digital. Dalam komputasi fisiologis, pengambilan keputusan merupakan contoh
tentang bagaimana informasi yang diambil dari biosignal yang dapat meningkatkan
pengalaman pengguna. Misalnya, sebuah karya yang menggunakan analisis galvanic skin response (GSR) dan pupil
untuk merancang antarmuka dengan indikator kinerja yang berasal dari data
biosignal. Pengetahuan tentang keterbatasan fisiologis pengguna merupakan faktor
desain penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna selama HCI. Misalnya
kondisi yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia yang ditandai dengan
ketidakmampuan pengguna dalam membedakan warna tertentu. Dalam masalah ini, penulis menyajikan sebuah karya yang
mengintegrasikan dan membangun apa yang diketahui tentang efek teropong binocular untuk membuat lapisan
visualisasi yang digunakan sebagai HCI yang lebih efektif dalam membantu pengguna buta warna.
Kesimpulan dari artikel ini adalah interaksi
manusia-komputer (HCI) dimediasi oleh biosignal, yang banyak digunakan dalam
domain medis. Analisis biosignal dapat menginformasikan desain interface interaksi manusia-komputer
(HCI), terutama dengan menyediakan data objektif untuk memvalidasi pilihan
antarmuka pengguna. Beberapa contoh data biosignal seperti denyut jantung, electroencephalography (EEG), dan galvanic skin response (GSR).
Berikut URL dari blog yang saya komentari :
1. rifkasaskia.blogspot.com
2. zahratulrahmii.blogspot.com
3. fikar.co/journal
Saya setuju bahwa data fisiologis memang dibutuhkan terutama dalam dunia medis. Ulasannya cukup menarik
BalasHapusUlasan artikel ini menambah wawasan saya pada Intetaksi Manusia dan Komputer berdimensi biosignal
BalasHapusUlasan yang cukup menarik, sebuah pengetahuan baru bagi saya bahwa dengan analisis biosignal yang sebelumnya dikembangan hanya sebatas untuk bidang medis ternyata bsa dimanfaatkan untuk desain interface yang sesuai dengan dengan keinginan pengguna.
BalasHapusulasan dari saudara hamidatul sangat menambah wawasan mengenai biosignal
BalasHapus